Senin, 07 Januari 2013

ANGKUTAN MELALUI LAUT (1st SESSION)


A. Memilih Service Angkutan Yang Tepat
             Faktor utama yang Freight  forwarder  harus  kuasai adalah   memilih  system   pengiriman   atau pengangkutan  yang sesuai , sehingga   dapat memberi  saran   kepada   customernya   sesuai   dengan keinginan dan kondisi barang yang akan diangkut.  Ada beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis angkutan, diantaranya  :  
1. Transport Geography  :
         (a). Route Perdagangan Internasional ;
                Freight forwarder harus mengetahui dan memahami berbagai system dan kondisi lalu
                lintas angkutan laut pada suatu Negara, seperti  ;
                - Route lalu lintas utama
                - Lokasi pelabuhan
               - Transhipment point
               - Pusat kota
        (b). Pergerakan barang dalam perdagangan internasional ;
              Selain  mengetahui route perdagangan, forwarder     juga   dituntut   untuk   mampu
              memahami perkembangan dan trend yang terjadi pada suatu negara sehingga dapat
              memberikan masukan kepada customer dan sekaligus mampu memenuhi fungsinya
              sebagai konsultan angkutan.

 2. Ketersediaan Jenis  Angkutan ;
      (a). Types of Services   :
       Pasar angkutan internasional, secara umum memiliki 5 jenis services ;
  
 (i) Conference Liner   :
  Shipping Conference adalah kumpulan kelompok perusahaan pelayaran yang menjalani pelayaran   tertentu dan dengan jadwal yang tetap.
Tujuan shipping Conference adalah :
- Menghindari persaingan tidak sehat dalam tarif freight diantara sesama   anggota.
- Untuk   memperkuat   posisi   anggota   dan   kesetiaan  shipper, masing-masing anggota
   dapat memberikan potongan harga atas ongkos angkut  dalam presentase tertentu.
- Jaminan pelayaran yang tetap dan teratur
 Ada 2 jenis Conference, yaitu:
 - Closed Conference dimana sebuah perusahaan pelayaran hanya dapat menjadi
   anggota   jika   para   anggota   lain   setuju,   dasarnya   adalah  kekuatan perusahaan
   tersebut.
Open Conference, tiap perusahaan pelayaran yang ingin  menjadi anggota dapat diterima
   dengan  syarat tertentu, misalnya ;  tonnage kapal atau rencana pelayaran.     

(ii)- Non-Conference Liner    :   
        Perusahaan yang tidak termasuk anggota conference Liner

(iii). Aliansi
  Aliansi merupakan kerjasama antara 2 perusahaan pelayaran yang besar atau lebih, baik  dalam hal pengangkutan maupun dalam hal kepemilikan fasilitas masing-masing perusahaan. Mereka bekerjasama dan dapat menggunakan kapal-kapal yang dimiliki oleh kedua perusahaan tersebut.

(iv). Non-Vessel Operating Common Carrier (NVOCC)
Merupakan service perusahaan freight forwarder yang     tidak   memiliki kapal, akan   tetapi
 bisa menyediakan dan bertindak selaku operator  penyedia angkutan  tau mempergunakan peti kemas dari perusahaan pelayaran yang ada.

Peran dan fungsi forwarder dalam kegiatan NVOCC,  meliputi:
1. Memikul tanggung jawab angkutan secara keseluruhan
2. Dapat   menggunakan   layanan angkutan   yang   tepat sesuai   keinginan  dari
    customernya, baik  konferensi maupun non-konferensi.      
3. Menyediakan   layanan    groupage    atau   konsolidasi   terutama   untuk
    shipper kecil yang tidak memiliki kekuatan muatan yang besar.    
4. Memperluas cakupan layanan dengan menyediakan  door to door service

(v).  T r a m p e r
Tramper adalah perusahaan yang mengoperasikan kapal-kapalnya tanpa jadwal yang tetap dan waktu singgah yang tidak teratur. Jadwal pelayaran yang dilakukannya adalah berdasarkan permintaan dan penawaran. Kapal tramper biasanya disewa atas dasar tarif yang dirundingkan terlebih dahulu dan biasanya digunakan untuk jumlah muatan yang sangat banyak dan sejenis.Freight biasanya dibayarkan sebelum kapal berangkat atau paling lambat pada waktu bill of lading diserahkan sesuai dengan kesepakatan yang tercantum di dalam clausula Charter Party.
Shipping conference ; Merupakan perhimpunan para perusahaan pelayaran Liner Service yang melayani antar benua (inter ocean) dalam wilayah operasi tertentu.shipping conference = freight conference = rate agreement Mengatur masalah   :
1.Penetapan tarif angkutan pelayaran samudra
2.Pembagian alokasi muatan di antara para anggota conference
3.Penetapan syarat-syarat dan perjanjian pengangkutan yang  di  kehendaki  untuk   diterapkan   atau dipergunakan   dalam trayek   pelayaran    yang  bersangkutan.

(b). Faktor penentu dalam memilih layanan angkutan
     Freight forwarding harus lebih selektif dan hati-hati dalam  menentukan pilihan jenis service yang akan di referensikan ke customer, terutama menyangkut  ;
(1).  Regularity of Service             :     Layanan angkutan laut yang memiliki frekwensi
                                                           schedule yang teratur dalam periode jangka
                                                           panjang.
(2).  Speed of Transport                :    Mempunyai kecepatan dan ketepatan yang akurat
                                                           terutama dalam hal transit time
(3).  Cost of Transport                   :    Biaya angkutan yang sesuai dengan tariffkonfrensi
                                                           atau market rate yang berlaku
(4).  Reliability of Services             :    Memiliki daya saing dalam hal pelayanan  angkutan
                                                           dan kecepatan penerbitan dokumen pengapalan
(5).  Status and Liabilities             :     Status kemilikan armada yang jelas dan tanggung
                                                           jawab yang nyata terutama dalam hal 
                                                           negosiasi freight angkutan.
3. Jenis Kapal Cargo
        Jenis kapal cargo berdasarkan muatannya dapat digolongkan dalam 3 type  :
a.  Kapal Konvensional                  Jenis kapal yang ditujukan untuk muatan Break - Bulk
                                                          dengan system   layanan operasional 
                                                          pembongkaran/   muat menggunakan Derek 
                                                          kapal atau   crane.
b. Kapal Semi Container           :     Jenis kapal yang dibangun dengan tujuan untuk
                                                          mengangkut sebahagian muatan break-bulk dan
                                                          sebagian muatan container.
c. Kapal Full Kontainer              :     Kapal yang       di bangun   secara    khusus    untuk
                                                          tujuan angkutan containerized    cargo  baik yang 
                                                          berfungsi sebagai mother vessel  maupun feeder
                                                          vessel. Sistem pelaksanaanbongkat/ muat
                                                          di pelabuhan menggunakan Gentry Crane,  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar